Hasan Barari
Harian Al-Arab Qatar
Statemen
bahwa publik Yahudi di Amerika sebagai paling moderat dan liberal
dianggap debatable ketika pertama kali mendengarnya. Yahudi Amerika
lebih moderat dan liberal adalah hal yang diterima oleh kebanyakan
orang. Namun realitasnya menginikasikan bahwa meski hakikatnya seperti
itu, kesimpulan politik yahudi di Amerika masih menjadi factor
penghambat solusi masalah Palestina. Organisasi-organisasi yahudi yang
berpengaruh terhadap politik luar negeri Amerika yang menghambar
kebebasan pemerintah Amerika dan mendesaknya untuk menudukung
sikap-sikap Israel yang tidak membantu menciptakan situasi perdamaian.
Organisasi
G Street Yahudi yang didirikan di Amerika dua tahun lalu melakukan
pendataan terhadap sejumlah responden yang mewakili yahudi Amerika. Dari
jajak pendapat yang dilakukan, Yahudi mendukung pemerintah Amerika
sekarang yang berusaha mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. Mereka
lebih memilih jika elit pemerintah Amerika memiliki kekuatan untuk
mewujudkan solusi mengatasi konflik. Yang menarik, timing jajak pendapat
dilakukan pada saat situasi sulit dalam hubungan bilateral Amerika
Israel. Hubungan itu mengalami penurunan akibat perbedaan mereka soal
permukiman yahudi di Jerusalem Timur. Terutama setelah Israel melecehkan
kehadiran wakil presiden Joe Bidden ketika berkunjung ke Tel Aviv dua
bulan lalu.
Jajak pendapat menegaskan, ada sekitar 82 persen
yahudi Amerika mendukung negara mereka (Amerika) memiliki peran penting
dan efektif dalam membantu dua pihak yang berkonflik untuk menemukan
solusi. Bahkan meski peran ini harus menyebabkan perbedaan Amerika
dengan salah satu pihak yang berkonflik. Sementara itu 73 persen dari
responden mendukung Amerika melakukan tekanan terhadap dua pihak yang
berkonflik untuk memberikan solusi yang diinginkan menuju perdamaian.
Bahkan 53 persen dari mereka mendukung peran Amerika dalam perwujudan
perdamaian meski terjadi perselisihan dengan Israel.
Yang
kontroversi, meski image Barack Obama negative di Israel karena dianggap
pendukung Palestina, dukungan yahudi Amerika terhadap Obama masih
tinggi. jajak pendapat yang dilakukan Gallub Center menunjukkan tingkat
dukungan terhadap Obama masih di kisaran rata-rata 64 persen. Ini
tingkat paling secara umum dibanding dukungan terhadap presiden Amerika
sebanyak 15 poin. Angka-angka ini menujukkan satu hal bahwa dukungan
kuat yahudi Amerika terhadap sikap presiden Obama tidak memiliki tingkat
representasi tinggi dan tidak mencerminkan sikap-sikap organisasi
yahudi yang menekan keras presiden dalam memperbaiki hubungan dengan
Israel dan tidak menekannya demi mewujudkan perdamaian. Beberapa pekan
setelah kritikan pedas organisasi-organisasi yahudi terhadap presiden
Obama karena memburuknya hubungan antara Washington dan Tel Aviv,
sebanyak 60 persen yahudi mengecam Israel akibat memburuknya hubungan
ini. 55 persen dari mereka juga menilai bahwa Washington sudah tepat
dalam sikapnya dan mengkritik Israel akibat rencana pembangunan
pemukiman yahudi di Al-Quds Timur.
Sejumlah lembaga studi Amerika
lainnya menyimpulkan bahwa yahudi Amerika bukanlah factor pengambat
solusi damai di Timur Tengah. Ini menunjukkan bahwa suara mayoritas
yahudi Amerika tidak selalu diterjemahkan dalam sikap politik. Kekuatan
politik yahudi masih ditangan organisasi-organisasi yang berpandangan
bahwa kewajiban mereka adalah membela Israel dan tidakan ekspansifnya.
Artinya,
organisasi penekan yahudi lebih mendukung kelompok kanan Israel yang
menginginkan agar semua Amerika memahami sikap Israel itu demi
kepentingan Ameriak di Timur Tengah. Ketika anggota organisasi yahudi
bilang bahwa mereka bekerja demi kepentingan negara mereka (Amerika)
meski tindakan mereka tidak menunjukkan itu. Seperti yang ditulis oleh
Meir Shamir Walt dalam bukunya terkenal soal Peran Lobi Yahudi dalam
merancang politik Amerika di Timteng. (bn-bsyr)
infopalestina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar