Sabtu, 05 November 2011

Yahudi Amerika

Hasan Barari

Harian Al-Arab Qatar


Statemen bahwa publik Yahudi di Amerika sebagai paling moderat dan liberal dianggap debatable ketika pertama kali mendengarnya. Yahudi Amerika lebih moderat dan liberal adalah hal yang diterima oleh kebanyakan orang. Namun realitasnya menginikasikan bahwa meski hakikatnya seperti itu, kesimpulan politik yahudi di Amerika masih menjadi factor penghambat solusi masalah Palestina. Organisasi-organisasi yahudi yang berpengaruh terhadap politik luar negeri Amerika yang menghambar kebebasan pemerintah Amerika dan mendesaknya untuk menudukung sikap-sikap Israel yang tidak membantu menciptakan situasi perdamaian.

Organisasi G Street Yahudi yang didirikan di Amerika dua tahun lalu melakukan pendataan terhadap sejumlah responden yang mewakili yahudi Amerika. Dari jajak pendapat yang dilakukan, Yahudi mendukung pemerintah Amerika sekarang yang berusaha mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. Mereka lebih memilih jika elit pemerintah Amerika memiliki kekuatan untuk mewujudkan solusi mengatasi konflik. Yang menarik, timing jajak pendapat dilakukan pada saat situasi sulit dalam hubungan bilateral Amerika Israel. Hubungan itu mengalami penurunan akibat perbedaan mereka soal permukiman yahudi di Jerusalem Timur. Terutama setelah Israel melecehkan kehadiran wakil presiden Joe Bidden ketika berkunjung ke Tel Aviv dua bulan lalu.

Jajak pendapat menegaskan, ada sekitar 82 persen yahudi Amerika mendukung negara mereka (Amerika) memiliki peran penting dan efektif dalam membantu dua pihak yang berkonflik untuk menemukan solusi. Bahkan meski peran ini harus menyebabkan perbedaan Amerika dengan salah satu pihak yang berkonflik. Sementara itu 73 persen dari responden mendukung Amerika melakukan tekanan terhadap dua pihak yang berkonflik untuk memberikan solusi yang diinginkan menuju perdamaian. Bahkan 53 persen dari mereka mendukung peran Amerika dalam perwujudan perdamaian meski terjadi perselisihan dengan Israel.

Yang kontroversi, meski image Barack Obama negative di Israel karena dianggap pendukung Palestina, dukungan yahudi Amerika terhadap Obama masih tinggi. jajak pendapat yang dilakukan Gallub Center menunjukkan tingkat dukungan terhadap Obama masih di kisaran rata-rata 64 persen. Ini tingkat paling secara umum dibanding dukungan terhadap presiden Amerika sebanyak 15 poin. Angka-angka ini menujukkan satu hal bahwa dukungan kuat yahudi Amerika terhadap sikap presiden Obama tidak memiliki tingkat representasi tinggi dan tidak mencerminkan sikap-sikap organisasi yahudi yang menekan keras presiden dalam memperbaiki hubungan dengan Israel dan tidak menekannya demi mewujudkan perdamaian. Beberapa pekan setelah kritikan pedas organisasi-organisasi yahudi terhadap presiden Obama karena memburuknya hubungan antara Washington dan Tel Aviv, sebanyak 60 persen yahudi mengecam Israel akibat memburuknya hubungan ini. 55 persen dari mereka juga menilai bahwa Washington sudah tepat dalam sikapnya dan mengkritik Israel akibat rencana pembangunan pemukiman yahudi di Al-Quds Timur.

Sejumlah lembaga studi Amerika lainnya menyimpulkan bahwa yahudi Amerika bukanlah factor pengambat solusi damai di Timur Tengah. Ini menunjukkan bahwa suara mayoritas yahudi Amerika tidak selalu diterjemahkan dalam sikap politik. Kekuatan politik yahudi masih ditangan organisasi-organisasi yang berpandangan bahwa kewajiban mereka adalah membela Israel dan tidakan ekspansifnya.

Artinya, organisasi penekan yahudi lebih mendukung kelompok kanan Israel yang menginginkan agar semua Amerika memahami sikap Israel itu demi kepentingan Ameriak di Timur Tengah. Ketika anggota organisasi yahudi bilang bahwa mereka bekerja demi kepentingan negara mereka (Amerika) meski tindakan mereka tidak menunjukkan itu. Seperti yang ditulis oleh Meir Shamir Walt dalam bukunya terkenal soal Peran Lobi Yahudi dalam merancang politik Amerika di Timteng. (bn-bsyr)

infopalestina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar